Tuesday, January 16, 2007

Bima, Kota Pelabuhan lama di P. Sumbawa



Kota Bima adalah kota pelabuhan di pinggir teluk dan dikelilingi gunung. Di dalam catatan dua kronik (catatan sejarah) Jawa Kuno, Kota Bima sejak abad ke-14 yaitu Negarakertagama dan Pararaton (1365) Bima disebut sebagai pelabuhan laut kuno yang disinggahi oleh kapal-kapal Nusantara bahkan kapal-kapal perang Jerman dan Austria.

Abad ke-10 seorang penulis dari Portugis bernama Tome Pires menyebutkan daerah Bima sebagai tempat niaga yang ramai yang menghubungkan Malaka, Cina, Jawa dan Maluku. Dalam Dagregister Belanda disebut sebagai daerah perdagangan berbagai hasil bumi dan produk kerajaan seperti hasil hutan, pertanian berupa asam, kemiri, bawang, kacang, kopi, padi, kapas, teripang, garam, sarang burung, kain tenun dan lain sebagainya. Sebelum abad ke-14 daerah Bima belum merupakan kerajaan tetapi sudah mengenal tata cara pemerintahan dalam masyarakat yang bersuku-suku. Puncak sejarah adalah kedatangan utusan-utusan yang membawa agama Islam dari tanah Makassar yang berlabuh di Pelabuhan Bima. Agama Islam dibawa oleh Datuk ri Bandang dan Datuk ri Tiro dari Makassar masuk ke Bima pada awal abad ke-17 dan kerajaan Bima menjadi kerajaan yang berlandaskan Islam dan kerajaan berubah menjadi Kesultanan.


SUMBER
Comments
1 Comments

1 comment: